Rabu, 29 November 2017

MARI BANTU SESAMA KURANGI RESIKO DIABETES MELITUS TIPE 2



Zaman now, banyak orang memiliki banyak aktivitas dengan kesibukan yang luar biasa. Apa dampaknya ? Kita sering melupakan  me time”.  Me time  sendiri bukan hanya sekedar jalan-jalan , rekreasi,  dan mencari hiburan tapi juga waktu untuk  memperhatikan kesehatan tubuh kita terutama kebutuhan gizi kita. Maka, sekarang banyak yang mengatakan orang muda sudah sakit penyakit yang berbahaya seperti diabetes melitus. Di dunia  sekitar 422 juta orang usia dewasa telah menjadi penderita diabetes pada tahun 2014 (WHO). Di Asia Tenggara sendiri 96 juta orang memiliki penyakit diabetes, 90% diantaranya merupakan diabetes melitus tipe 2 (WHO). Berdasarkan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, kasus diabetes tipe 2 yang sebanyak itu karena gaya hidup yang tidak sehat. Contohnya, konsumsi makanan yang tingi kalori, garam, lemak jenuh. Sehingga meningkatkan resiko kegemukan dan obesitas namun tidak diimbangi dengan aktifitas fisik, ditambah lagi tidak melakukan pengecekan kesehatan. Nah oleh karena itu, sebaiknya saat “me time” bisa digunakan untuk olahraga, makan sehat, dan periksa kesehatan diri kita.

Penyakit DM tipe 2 timbul karena gaya hidup yang tidak sehat dan  bisa dicegah dengan membiasakan hidup sehat. Kita juga bisa ikut membantu sesama kita yang sudah memiliki gejala-gejala DM tipe dua. Kita bisa membantu dan mendukung sesama kita untuk memperhatikan pilihan nutrisi yang tepat diimbangi dengan aktivitas fisik. Pilihan makanan juga sebaiknya memiliki makanan dengan indeks glikemik rendah (<60)

Pertama, dukung sesama kita untuk memeriksakan diri kepada dokter.
Kedua perhatikan pola makannya dan kebutuhan nutrisinya. Saran pola makan yang harus diperhatikan yaitu tetap menjaga keseimbangan gizi antara karbohidrat, protein, lemak, dan mikronutrien. Selain itu lebih baik makan dalam porsi yang kecil dengan jadwal makan yang teratur (pagi, siang, dan malam) Sumangkut, et al., (2013).
Para penderita DM tipe 2 perlu banyak mengkonsumsi makanan-makanan yang kaya serat. Contohnya yaitu buah, sayur, biji-bijian utuh seperti beras coklat, beras merah, dan kacang-kacangan, serta susu rendah lemak. Sumber karbohidrat dalam makanan-makanan tersebut berupa karbohidrat yang kompleks sehingga proses pemecahan karbohidrat dalam tubuh menjadi lebih lama sehingga kenyang lebih lama. Dengan konsumsi buah-buahan, para penderita DM tipe 2 ini masih bisa merasakan makanan yang manis dengann pemanis natural dari buah. Yang perlu dihindari yaitu jenis pemanis fruktosa dan sukrosa tambahan(ADA, 2004). Menurut penelitian dari Sumangkut, et al., (2013) sering mengkonsumsi makanan manis seperti cokelat, permen, dan produk olahan manis lainnya dapat meningkatkan resiko diabetes tipe dua. Kasus ini lebih banyak dialami oleh perempuan dimana perempuan suka mengkonsumsi makanan manis.

Para penderita DM tipe dua memiliki kebutuhan protein seperti pada orang normal yaitu 15-20% dari total kalori. Dalam konsumsi protein sebaiknya tidak melebihi 20% dari total energi harian.
Konsumsi lemak jenuh dan kolesterol sebaiknya dikurangi. Kurangi dan hindari makanan dengan lemak trans seperti produk-produk dengan lemak yang terhidrogenasi seperti mentega dan margarin yang banyak ditemukan pada produk roti, donat, kue kering, ayam goreng dengan mentega. Pengurangan konsumsi lemak  bagi penderita diabetes tipe dua yaitu untuk menghasilkan berat badan yang ideal (ADA, 2004). Konsumsi susu sebaiknya pilih yang rendah lemak seperti susu skim (Hartono,2006)

Ketiga, dukung sesama kita beraktivitas fisik. Pada umumnya penderita diabetes melitus tipe dua mengalami kegemukan dan jumlah insulin terbatas. Maka, perlu upaya atau konsultasi untuk memperbaiki pola hidup. Para penderita DM tipe 2 disarankan untuk meningkatkan aktivitas fisik. Disarankan beraktivitas fisik 150 menit/minggu. Jenis olahraga bisa dengan olahraga aerobik. Jenis olahraga ini dapat memperbaiki kontrol glikemik dan membantu pemeliharaan berat badan , dan juga mengurangi resiko kardiovaskular. Dapat dilakukan 3 kali/minggu selama masing-masing 50 menit. Diusahakan tidak lebih dari 2 hari tanpa olahraga (Sigal et al., 2006). 

Referensi

American Diabetes Association (ADA). (2004).Nutrition Principles and Recommendation.  Diabetes Care 2004 Jan: 27(suppl 1): s36-s36 http://care.diabetesjournals.org/content/27/suppl_1/s36
Hartono, Andy. (2006). Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit Ed.2. EGC
Sigal, RJ., Kenny, GP., Wasserman, DH., Castenda-Sceppa, C., White, RD. Physical Activity/Exercise and Type 2 Diabetes (http://care.diabetesjournals.org/content/29/6/1433.full)
Sumangkut, S., Supit, W., Onibala, F. (2013). Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 di Poli Interna BLU. RSUP. Prof. Dr. R. Kandou Manado. Ejournal Keperawatan Volume 1. Nomor1. 2013. Universitas Sam Ratulangi Manado.